Jumat, 04 November 2011

Materi Bahasa Indonesia XII

Hakikat apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal,memahami dan menghayati suatu
                                               karya yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati
                                               karya tersebut.
Proses Apresiasi :
1)Upaya mengeksplorasi  jiwa pengarang ke dalam bentuk bahasa yang akan disampaikan
                  kepada orang lain.
2)Upaya menjadikan sastra media komunikasi antara atau pencipta dan peminat sastra
3)Upaya menjadikan sastra sebagai alat penghibur dalam arti pemuas hati peminat sastra
4)Upaya menjadikan isi karya sastra sebagai bentuk ekspresi pengarang atau sastrawan.
Untuk mengapresiasi karya sastra atau teks sastra perlu dilakukan aktivitas sebagai berikut:
1)    Mendengarkan /menyimak
2)    Membaca
3)    Menonton
4)    Mempelajari bagian-bagiannya
5)    Menceritakan kembali
6)    Mengomentari
7)    Meresensi
8)    Membut parafrase
9)    Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karya sastra
10)    Merasakan seperti ; mendeklamasikan ( untuk puisi) atau melakonkan (untuk drama)
11)    Membuat sinopsis cerita dan sebagainya.
Jenis Apresiasi :
1)    Memberikan penilaian dan penghargaan yang positif bagi semua karya sastra.
2)    Memberikan penjelasan secara objektif dan mempertanggungjawabkan sikap kepada orang lain.
3)    Menarik pikiran dan perasaan atau jiwa seninya.
4)    Merespons karya dengan bentuk sikap atau apresiatif kinetic dan sikap tindakan atau apresiatif bersifat verbalitas.
Apresiasi bersifat kinetik : sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu   
                                                                 berlanjut keseriusan untuk melakukan langkah-langkah
                                                                 apresiatif secara aktif.
Apresiasi bersifat verbal : pemberian penafsiran, penilaian dan penghargaan yang
                                                             berbentuk penjelasan, tanggapan, komentar, kritik, dan saran
                                                             serta pujian baik lisaan maupun tulisan.
Hirarki keseusasatraan Indonesia :
1)    Prosa
2)    Puisi
3)    Drama
4)    Film
5)    Cabaret

 Tema Utama dalam karya sastra Indonesia:
1)    Percintaan
2)    Sosial
3)    Budaya
4)    Politik
5)    Religiusitas
Unsur ekstrinsik dan intrinsik karya sastra
1)Unsur Intrinsik  ( unsur  yang berasal dari luar karya sastra)
a.    Faktor Sejarah : faktor aktual yang terjadi pada masa lampau sebagai bukti kepada generasi penerus untuk mengenang peristiwa yang benar-benar terjadi dengan tujuan membangkitkan minat pembaca agar suatu kejadian menimbulkan suatu pernyataan dan keinginan membaca hasil karya sampai selesai.
b.    Faktor Kejiwaan/Pendidikan : faktor yang mengupas penyimpangan-penyimpangan yang timbul pada masyarakat secara factual, menampilkan suasana patriotism yang mewakili aspirasi masyarakat tertindas.
c.    Faktor Sosiologi  : bentuk-bentuk kehidupan bersama manusia dalam arti bukan hanya sebagai bagian dari alam saja, tetapi bentuk kehidupan yang ada hubungannya dengan masyarakat dan budaya.
d.    Faktor Ekonomi : peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat sehubungan dengan peningkatan kemakmuran yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani sehingga dapat meningkat harkat dan derajat seseorang.
2) Unsur Ekstrinsik ( unsur yang berasal dari dalam karya sastra)
    a.  Tema adalah gagasan atau ide pokok yang menjiwai seluruh karangan.
    b.  Alur/plot adalah struktur penyusunan kejadian-kejadian yang disebabkan oleh
                                          pelaku-pelakunya serta dipaparkan secara utuh dan suspentif, 
                                          sehingga tersusun  suatu cerita yang sistematis.
         Jenis Alur : maju, mundur ( flash back), melingkar, absur, dan campuran
        Tahapan Alur : pengenalan, pengungkapan masalah, menuju konflik, ketegangan
                 , dan  penyelesaian
    c. Penokohan adalah bagaimana cara pengarang menggambarkan watak tokoh-
                 tokohnya dalam sebuah cerita.
                 Penokohan yang baik harus memenuhi kriteria tema dan amanat.
       Tokoh dalam cerita terdiri atas ; protagonis, ( tokoh utama/panutan) dan antagonis
                ( tokoh yang menyeramkan) sebaliknya dari protagonis.
d.Latar atau setting adalah waktu dan terjadinya suatu peristiwa
  Jenis latar/setting : waktu, tempat, suasana, kejadian, suara/bunyi, rasa, dan
 peristiwa.
e.Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
f.Sudut pandang/point of vieuw adalah  posisi pengarang dalam cerita.



3.Jenis Sudut pandang :
    Pengarang  terlibat langsung dalam cerita sebagai pemeran utama atau sebagai orang pertama,
 Pengarang  berperan sebagai pelaku utama.
    Pengarang sebagai orang ketiga.
    Pengarang berada di luar cerita  yang serba tahu atau sebagai pengamat /peninjau  yang menuturkan pengalaman dirinya atau orang lain.
g.Suasana  adalah penegasan daya pesona, warna dasar sebagai suatu kejadian yang
                          sebenarnya terjadi, atau sebagai pembicaraan tokoh saja.
h.Gaya bahasa adalah cara khas pengungkapan seseorang pengarang dalam memilih
                                tema persoalan , meninjau persoalan dan menceritakannya dalam
                                dalam sebuah cerita.
       i.Imajinasi adalah pengangkatan situasi ke bidang pelukisan yakni mendeskripsikan
                              sesuatu yang ada dalam pikiran melalui bahasa, baik secara lahiriah ataupun
                              secara batiniah.

Puisi  : menurut  KBBI adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran  orang akan pengalaman dan membangkitkan tahapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna  khusus
Puisi
1.    Puisi Lama
2.    Puisi Baru
3.    Puisi Modern/Kontemporer

Jenis Puisi lama
1.    Mantra adalah kata-kata yang mengandung unsure hikmat atau kekuatan gaib
Contoh : menyadap nira.
 Assslamu’alaikum putrid satokong besar.
Yang beralun berilir si mayang.
mari kecil, kemari!
Mari seni, kemari !,
Mari halus, kemari!
Aku memaut lehermu.
Aku menyanggul rambutmu.
Aku membawa sadap gading.
Aku membasuh mukamu.
Sadap gading merancung kamu.
Kaca gading menadahkanmu
Kolam gading menanti di bawahmu
Bertepuk berkicar dalam kolam gading
Kolam bernama maharaja bersalin.
2.    Bidal adalah pepatah, ungkapan, perumpamaan, tamzil ibarat, dan pemeo
a.pepatah adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat selesai, tetapi seolah-olah dipatah-patahkan yang dikiaskan sesuatu tentang keadaan atau kelakuan seseorang.

4.

Contoh :
-    Air dari cucuran atap jatuhnya kepelimpahan juga
-    Tong kosong nyaring bunyinya
b. ungkapan adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang dengan
     sepatah kata.
     Contoh : orang itu berhati jantan ( artinya berani)
c. Perumpamaan adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan
    seseorang dengan mengambil perbandingan kata yang digunakan bagai, bak,
    seperti,
      Contoh:
-Bagai alur dengan tebing
-Bak merpati dua sejoli
-Seperti anjing dengan kucing
d.Tamzil/ibarat  adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan
     seseorang dengan mengambil perbandingan, tetapi ada bagian yang diiringi
     dengan kalimat penjelas.
     Contoh :
      -Bagai kerakap tumbuh dibatu hidup segan mati tak mau.
e.Pemeo adalah kata-kata semangat yang mengandung dorongan semangat atau
   ejekan.
   Contoh :
   -sekali merdeka, tetap merdeka!
   -dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
    3. Pantun
                  a. Menurut isinya pantun dibedakan atas :
                      1.  pantun anak-anak.
                  Contoh :Didisini kosong, disana kosong
                                            Tak ada batang tembakau
                                            Bukan saya berkata bohong
                                            Ada katak memikul kerbau

2.pantun orang muda ( umumnya pantun berkasih-kasihan
    Contoh : Eloh sungguh permata selam
                     Buatan dewa dari angkasa
Pahit sungguh rindukan bulan
Bulan tidak menimbang rasa

                  3.pantun orang tua (berisi nasihat, adat atau agama)
    Contoh : Tangkap papan kayu bersegi
                     Riga-riga di Pulau angsa
                     Indah tampan karena budi
                    Tinggi bangsa karena basa.

4.pantun jenaka
    Contoh : Sungguh baik asam belimbing
Tumbuh dekat pohon nangka
Sungguh elok berbini sumbing
Biar marah tertawa juga


5.pantun teka-teki
    Contoh : Kalau puan puan cerana
Ambil gelas di dalam peti
Kalau Tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk dikaki

    b.Menurut bentuknya pantun dibedakan atas :
          1.Pantun biasa    
                   Contoh : sesuai  dengan contoh pantun di atas
                2.Pantun berkait/pantun berantai/seloka
          Contoh :
                          Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah Tuan
       
3.Talibun adalah pantun yang terdiri dari  enam baris.
    Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu
           4.Karmina atau pantun kilat adalah pantun yang hanya terdiri atas dua kata baris
                       pertama sampiran baris kedua isi.
              Contoh :
            Gendang gendut tali kecapi
            Kenyang perut senanglah hati.

Pinggan tak retak nasi tak dingin
Tuan tak hendak kami tak ingin

Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
3.Syarat-syarat pantun terdiri atas :
    a. terdiri atas empat baris
    b.Tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata
    c. dua baris pertama sampiran dua baris beris berikut isi
    d.lebih mementingkan rima akhir dan rumus rima ab-ab
    Contoh :
Kalau ada sumur diladang             a
 Boleh kita menumpang mandi        b
Kalau ada umur ku panjang        a
Boleh kita berjumpa lagi        b

Anak ikan dipanggang saja        a
Hendak dipindang tiada berkunyit    b
Anak orang dipandang saja        a
Hendak dipinang tiada berduit    b

      4.Pengarang Pantun
                 1)  Prof. Pinappel
        2)  Prof. Husein Djajadiningrat
        3)  Amir Hamzah
        4) Prof. Ch. A. Van Ophuysen
        5) Abdullah bin Abdulkadir Munsyi

4.Gurindam adalah bentuk puisi lama yang kurang popular yang berasal dari India
Contoh :
Kalau terpelihara mata,
Kuranglah cita-cita

Kalau terpelihara kuping
Kabar jahat tiada damping

Kurang piker kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
                        ( Raja Ali Haji   Gurindan XII)

       Syarat  Gurindam
1.    Gurindan terdiri atas dua baris
2.    Rumus rima akhir aa
3.    Sempurna dengan dua baris saja
4.    Baris pertama merupakan syarat, sedangkan baris kedua berisi akibat
5.    Isi gurindan pada umumnya nasihat atau sindiran

        5.Syair  berasal dari bahasa Arab  ( kata syuur) artinya perasaan
    Contoh :
    Berhentilah kisah raja Hindustan
    Tersebutlah pula suatu perkataan
    Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
    Duduklah Baginda bersuka-sukaan
   
    Abdul Muluk putra baginda
    Besarlah sudah bangsawan muda
    Cantik majelis usulnya syahda
    Tiga belas taun umurnya sudah

    Parasnya elok amat sempurna
    Patah majelis bijak laksana
    Member hati bimbang gulana
    Kasih kepadanya mulia dan hina

    Syarat syair
1)    Terdiri atas empat baris
2)    Tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata
3)    Terdiri atas sampiran dan isi
4)    Umumnya beruntun
5)    Rima akhir /aaaa/ berirama rangkai


PUISI BARU

Puisi baru adalah puisi yang lahir dari tahun 1920 sampai dengan 1945
Bentuk-bentuk Puisi baru :
a)    Distikon  (sajak dua seuntai)
Contoh :
Hang Tuah
Bayu berpuput alun bergulung
Banyu direbut buih di bubung

Selat Malaka ombaknya memecah
Pukul –memukul belah membelah

Bahtera di tepuk buritan di landa
Penjajab dihantak haluan di tunda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar